Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop Episode 2




Episode 2 : Kisah Seorang Pangeran

Teman-teman Chi Soo kagum karena masih pagi Chi Soo sudah membuat seorang gadis terpesona padanya, ada yang mengenali Eun Bi di kedai kopi. Eun Bi tanya apa Chi Soo mau berkencan dengannya, Chi Soo masih kebingungan dengan panggilan oppa dan ajakan kencan Eun Bi. Temannya memanggil Chi Soo karena bel sudah berbunyi. Chi Soo menolak halus ajakan kencan Eun Bi. Dengan keren Chi Soo memakai jas nya. Dan taraaaaa ada nama bet di jasnya. Eun Bi langsung terpelongo. Chi Soo menggoda Eun Bi dengan mengatakan hari ini Eun Bi terlihat cantik, setelah mengedipkan matanya Chi Soo meninggalkan Eun Bi yang terpaku.


Mereka tanya siapa Eun Bi, Chi Soo hanya menjawab kalau Eun Bi cuma kotoran yang ia injak kemarin, “Lalu kenapa kau memegangi dia?” tanya salah satu temannya, dengan geli Chi Soo menjelaskan kalau Eun Bi memanggilnya Oppa. Kim Do tanya dari mana Eun Bi karena Eun Bi tidak memakai seragam yang sama dengan mereka. 5 boyband ini masih jalan sangaaaaat santai padahal bel sudah berbunyi. Kim Do inisiatif lari. “Hey Kim Do, Pernahkah kau melihat seorang pemilik perusahaan berlari di perusahaannya sendiri? Haruskah aku berlari seperti anak lain? Kembali ke formasi” kata Chi Soo.


Ada 3 Guru magang di SMA Chi Sung. Saat sedang di perkenalkan dengan guru lain, Eun Bi masih memikirkan kesalahpahaman dengan Chi Soo sambil menggigit kukunya. Eun Bi sangat stress dan kesal sekali sampai memukul-mukul kepalanya sendiri, semua melihat tinggah Eun Bi dengan aneh, Dong Jo juga melihatnya dengan pandangan aneh dan berusaha menyadarkan Eun Bi. Eun Bi sadar langsung cengar cengir sendiri dengan percaya diri.

Dong Jo tanya apa yang terjadi kenapa Eun Bi menggigit kuku. Eun Bi tanya berapa total murid disana. Eun Bi menghitung perbandingan kemungkinan bertemu dengan Chi Soo. Eun Bi lihat kelas 3-3, menurutnya itu angka sial. Saat Eun Bi ingin pergi, Guru Han sudah keburu memanggilnya. Dia tidak punya pilihan lain. Eun Bi menghela nafas dan masuk.


Saat Guru Han mengenalkan Eun Bi, Eun Bi malah pasang mata mengamati setiap murid. Setelah mengetahui tidak ada Chi Soo, Eun Bi lega. Eun Bi mengenalkan diri dengan sangat anggun dan mendapat sambutan yang meriah dari murid, Eun Bi sangat senang dengan respon yang ia terima. Kebahagiannya berakhir dengan cepat saat teman Chi Soo masuk dan memanggil Eun Bi dengan sebutan kotoran, Eun Bi bingung dan langsung terjawab dengan kehadiran Chi Soo, langsung shock Eun Bi, tapi beda dengan Chi Soo, Chi Soo masuk dengan tersenyum lebih tepat nya menyeringai.


2 rekan magang Eun Bi sangat menyukai murid mereka yang begitu manis. Mereka tanya bagaimana dengan kelas Eun Bi. Dengan mata panda yang menyeramkan, Eun Bi mengingat kejadian di kelasnya. Secepat kilat Guru Han sudah berada di depan Chi Soo, membuat Eun Bi terpental ke papan tulis. Guru Han langsug berbasa-basi mendekati Chi Soo, Guru Han mengatakan pasti jalan ke sekolah nya sangat sulit karena harus naik bukit, Chi Soo mengiyakan lalau kenapa bunyi bel nya sangat cepat, Chi Soo tanya apa dia harus menyapa murid lain? Guru Han mengiyakan.


Chi Soo jalan mendekat, Eun Bi salah tingkah dan Chi Soo sangat menikmati tinggah Eun Bi. Chi Soo mengenalkan diri sebagai murid pindahan, kalian bisa memanggilku dengan Cha atau… kalian juga bisa mamanggilku oppa kata Chi Soo sambil melihat Eun Bi. Eun Bi kaget dengan tatapan Chi Soo. Chi Soo mengedipkan matanya. [eaaaaaa nakal sekali il woo oppa ;)]


2 guru magang tanya bagaimana dengan kelas Eun Bi. Eun Bi jawab sambil menggigit bibirnya, mereka sangat manis hingga aku ingin menggigit mereka. Alhasil bibir Eun Bi berdarah. Dong Joo memberikan obat pada Eun Bi. Eun Bi tanya sepenting apa berandalan Chi Soo, Dong Joo bilang dia bukan berandalan tapi seperti pangeran dan Chi Soo adalah putra tunggal dari Cha Sung Group. Eun Bi kaget, dia menyebutkan semua produk makanan Cha Sung Group. Dong Jo bilang SMA Cha Sung adalah milik Cha Sung Group, Eun Bi tambah Shock.

Dong Jo menjelaskan kalau Chi Soo itu seperti pangeran Hwan Oong dalam sejarah.
“Yap. Putra dari kaisar. Dia lahir dan ayahnya adalah pemilik dari perusahaan makanan no 1 di negara kita. Dia lahir dan dikaruniai wajah dan tinggi diatas rata-rata. Dia lahir dan memiliki itu semua, jadi dia bersenang-senang menikmati semua itu. Jadi selama kau bertugas sebagai guru pastikan kau berhati-hati. Perlakukan dia seperti raja” Dong Joo menjelaskan. Eun Bi tambah gondok mendengarkan penjelasan Dong Jo, akhirnya berdarah lagi bibirnya.

Eun Bi sedang membersihkan pel, tiba-tiba datang 2 orang murid yang menyapa dan bertanya apa Eun Bi punya pacar. Eun Bi dengan semangat bilang dia tidak punya pacar karena terlalu sibuk belajar. Muridnya tidak percaya kalau Eun Bi tidak punya pacar, karena Eun Bi cantik. Eun Bi senyam senyum dipuji. Salah satu dari murid menggoda ingin jadi pacar Eun Bi. Eun Bi ketawa-ketawa. Dia teringat ajakan kencannya ke Chi Soo, langsung kesel lagi Eun Bi. Chi Soo muncul cuci tangan di sebelah Eun Bi. Eun Bi berusaha tetep pede sebagai guru. Chi Soo hanya mendengus. Eun Bi mengajak Chi Soo bicara sebentar.


Chi Soo tanya apa yang ingin Eun Bi bicarakan. Eun Bi yakin ada kesalahpahaman sedikit antara Chi Soo dengan guru ini. Chi Soo tanya kesalahpahaman seperti apa? Ahh, tentang kau mengira aku seorang mahasiswa? Atau…. Karena kau memanggilku oppa? Jika bukaaaaan, tentang kau mengajakku kencan.. Eun Bi langsung menghentikkan Chi Soo bicara. Chi Soo bilang tidak perlu khawatir berita ini tidak akan tersebar. Eun Bi meyakinkan Chi Soo. Chi Soo bilang untuk apa menyebarkan gossip itu. “Kau memang sangat keren” kata Eun Bi dalam hati. Chi Soo malah menasehati Eun Bi untuk berkonsentrasi dalam mengajar karena sangat sulit guru magang menjadi guru tetap. Eun Bi membenarkan. Chi Soo menyemangati Eun Bi agar berusaha keras yang akan menghasilkan kesempatan untuk Eun Bi. Eun Bi sangat berterima kasih.



Eun Bi semangat mengepel lantai lapangan indoor. Eun Bi melihat sepasang kaki. Eun Bi menggoyang-goyangkan pinggang pria itu. “Hah? Pelatih?” kata Eun Bi kaget.

Mereka bicara di lapangan terbuka. Eun Bi dengar pelatih sudah di pecat, pelatih penyalahkan Eun Bi karena kejadian lalu pelatih di pecat dan sekarang hanya tittle saja menjadi guru olahraga. “Kenapa semua ini menjadi salahku?” kata Eun Bi. “Apa kau benar-benar tidak akan mampir? Kau sudah datang kesini. Mampirlah ketempat ayahmu”kata pelatih.



Kepala Sekolah tanya apa ada gangguan di hari pertama Chi Soo. Chi Soo bilang tidak ada. Kepala Sekolah menyinggung mengenai mobil Chi Soo yang kurang baik bagi murid lain. Chi Soo berdalih jadi terlihat buruk karena Chi Soo mengendarai mobilnya sendiri tapi saat di Manhattan sedang macet parah dia tetap menyetir sendiri. Kepala Sekolah bilang kalau seorang murid bawa mobill itu terlalu mewah. Chi Soo bilang bagaimana jika ini disetujui oleh Direktur? Aku mungkin akan datang kesini sebagai Direktur segera setelah aku lulus tahun ini. Kepala Sekolah tidak bisa berkata apa-apa lagi. Guru Han langsung berdiri di pihak Chi Soo dan mulai menjilat.


Di kelas, Guru Han melihat kursi si ayam gila (Kim Ba Wool)  kosong. Guru Han tidak akan meloloskannya kali ini. Chi Soo dan Eun Bi juga melihat kursi si ayam gila.


Kim Ba Wool berkelahi dengan preman. Dia mengeluarkan gunting dan plester, menempelkan plester itu didekat mata preman lalu menjentikkannya.


Kim Ba Wool dan teman-teman makan di kedai ramen. Pemilik kedai (Yang Chul Dong) melihat preman yang tadi berkelahi dengan Ba Wool. Pemilik kedai memukul kepala Ba Wool. Ba Wool mengiyakan. Pemilik Kedai menyuruh Ba Wool mengajak mereka masuk. Ba Wool tidak mau, pemilik kedai memukul kepala Ba Wool dengan panci ramen. Mereka duduk dengan diam. Si anak preman berdiri akan pergi, tapi teman-teman si preman menahannya. Paman kedai datang membawa ramen yang sudah matang, si preman bilang akan pergi saja. “Anak nakal!! Kau sebaiknya memasukkan mie ini ke mulutmu ketika aku memintanya dengan sopan!!” bentak pemilik kedai. Mereka langsung mengambil ramennya. Satu per satu di suruh makan dengan sopan oleh pemilik kedai. Ba Wool senang melihatnya.



Guru Han menjelaskan mengenai si ayam gila yang suka nya kabur dan berkelahi. Guru Han bilang sudah 3 hari ayam gila tidak ke sekolah. Eun Bi ikut sedih. Maka Guru Han menugaskan Eun Bi untuk membawa si ayam gila kembali ke sekolah besok. Eun Bi kaget. Guru Han mengancam agar Eun Bi membawanya kembali atau dia akan menulisnya di evaluasi Eun Bi. Guru Han memberi saran agar mulai mencari di kedai makan depan sekolah karena disana tempat persembunyian berandalan itu. “Tempat makan..” kata Eun Bi menghela nafas.


“Kalau itu Eun Bi, dia pasti bisa”. Eun Bi melihat goresan itu di meja kedai. Pemilik kedai keluar dan melihat Eun Bi, keduanya terlihat canggung. Eun Bi tanya Kim Ba Wool sering kesini kan. “Apa itu yang akan kau katakana kepada ayahmu setelah 5 tahun tidak bertemu?” tanya ayah Eun Bi. Eun Bi berdalih tiap libur dia datang. Eun Bi bilang kenapa dia harus datang padahal dia keluar karena bosan dan lelah dengan bau ramen.


Ayah Eun Bi tanya apa Eun Bi menjadi guru magang di SMA Cha Sung. Eun Bi tanya keberadaan Ba Wool. Ayah Eun Bi lang Ba Wool pergi setelah makan. Eun Bi minta ayahnya berhenti memberi makan dan tempat tinggal untuk pelarian. Ayah Eun Bi berpendapat mereka tetap pelanggan yang butuh makan. Menurut Eun Bi semua masih sama kecuali tak ada ibu. Ayah Eun Bi bilang dia ada dihati. Eun Bi sedih mengingat ibunya yang meninggal. “Pelatihan guru magang ini sangat penting bagiku, karirku bergantung disini jadi tolong ayah jangan memberikan aku masalah lagi” kata Eun Bi.  Ayah Eun Bi menyarankan untuk mencari di tempat daur ulang.


Ba Wool menyebutkan potongan kalimat ayat dalam Injil. Ba Wool menyuruh preman itu untuk pergi ke tempat lain saja tapi Ba Wool mengijinkan dia untuk makan ramen di kedai Paman Chul Dong. Preman itu bilang Ba Wool bodoh karena salah menyebutkan nama tempat. Ba Wool sudah mengepalkan tangannya siap melayangkan tinjunya tapi ada tangan yang menahannya, Yang Eun Bi.


“Dulu berpura-pura jadi preman saat kecil, sekarang kau benar-benar jadi preman. Apa yang kau lihat? Bodoh!!” kata Eun Bi sambil memukul kepala Ba Wool. Yang lain shock Ba Wool dipukul. Ba Wool ketawa, aku tidak mau memukul wanita. Ba Wool menyuruh Eun Bi melepaskan tangannya, tapi lengan perkasa Eun Bi terlalu kuat buat Ba Wool. Ba Wool kaget setelah menyadari Eun Bi sebagai noona nya.


Ba Wool membawakan 1 pak yakult. “Geng Spirit atau apalah itu, tapi ada apa dengan ayam gila?” kata Eun Bi. Ba Wool tanya kenapa Eun Bi seperti amatir, Yang Eun Bi dari SMA Wanita Ma Sung terkenal menakutkan, belum selesai Ba Wool bicara, Eun Bi langsung menutup mulut Ba Wool dan minta untuk dilupakan saja. Eun Bi memastikan Ba Wool untuk datang sekolah besok, Ba Wool langsung menyetujuinya.


Ba Wool memuji Eun Bi yang terlihat lebih cantik, memanjangkan rambut, memakai rok dan duduk seperti itu benar-benar terlihat seperti wanita. Eun Bi awalnya tersipu malu senang mendengar pujian Ba Wool tapi langsung memukul kepala Ba Wool, apa yang kau mengerti tentang wanita. Ba Wool bilang kenapa dia tidak mengerti tentang wanita, dia bahkan punya pacar. “Cantik? Apa dia lebih cantik dari noona?” tanya Eun Bi sambil mukul kepala Ba Wool. Ba Wool mengaduh kesakitan. Eun Bi minta maaf karena masih belum bisa mengontrol tangannya.


Ba Wool memuji pacarnya yang tidak hanya cantik. “Kenapa kau tersipu malu?” taya Eun Bi. “Dia seperti angsa. Angsa putih” puji Ba Wool. Wanita yang dimaksud adalah Yoon So Yi (wanita yang sama saat bertabrakan dengan Eun Bi di festival).


So Yi sedang latihan balet dengan anggun. Tiba-tiba Chi Soo masuk ke kelas balet dan mengajak So Yi pergi. Guru So Yi tanya apa yang dilakukan Chi Soo, apa tidak bisa melihat kami sedang ada kelas. “Aku bisa melihatnya. Betapa cantiknya. Tulang selakamu.. Cantik” rayu Chi Soo mengedikan mata. So Yi ikut pergi dengan senang.



Chi Soo dan So Yi ada di kedai kopi. Chi Soo memuji So Yi yang masih terlihat cantik tanpa make up. So Yi tanya apa Chi Soo tidak akan tanya kalau So Yi punya pacar atau tidak. Chi Soo bilang dia tidak ingin tau. “Kau masih sama saja” kata So Yi. Chi Soo tanya mengapa bibir So Yi mengkilap. So Yi tersenyum bilang dia tidak pakai apapun.


Adegan langsung berpindah.


Ada yang memakaikan lipgloss ke bibir So Yi. Di depan So Yi berubah menjadi Ba Wool. “Oppa bilang jangan terlalu keras latihan” kata Ba Wool. “Oppa?” kata So Yi. Tentu saja, itu adalah hadiah hari ke-100 kita kata Ba Wool. So Yi tanya apa Ba Wool senang jika ia memanggil Ba Wool dengan oppa. Ba Wool mengangguk, bahkan bisa meruntuhkan gunung dibelakang sekolah hanya dalam 1 hari. “Jika aku memanggilmu oppa, akankah kau melakukan apapun untukku?” tanya So Yi. Ba Wool menggangguk. “Oppaaaaaa” kata So Yi manja. Ba Wool senang sekali mendengarnya. So Yi meyakinkan kalu mereka teman baik bukan. Ba Wool mengangguk.


“Chi Soo ada disini. Tadi dia duduk di situ” kata So Yi cepat. Ba Wool terkejut langsuung berdiri. “Aku akan berkencan lagi dengan Chi Soo sekarang” kata So Yi. Ba Wool histeris mendengarnya. So Yi mengajak Ba Wool untuk tetap berteman baik. Ba Wool tambah histeris. So Yi tidak terlalu memperdulikan Ba Wool, dia sudah memanggil Ba Wool oppa tapi tidak ada efeknya. So yi pergi karena sudah terlambat kelas.


Ba Wool teriak-teriak memanggil So Yi. Telepon Ba Wool bordering. Ba Wool memaki yang menelpon karena menelpon disaat yang kurang tepat “Siapa? Siapa katamu?” tanya Ba Wool dan ekspresi Ba Wool berubah. “Cha Chi Soo” kata Ba Wool mendengus.


Eun Bi masih ada disekolah. Dia menyiapkan pelajaran bahasa inggris Guru Han. Eun Bi marah-marah sendiri dan menggebrak meja, printernya langsung rusak. Eun Bi mencoba merayu mesin print untuk hidup kembali, tapi mesin print terlalu marah, dia ga mau nyala lagi. Hahahahaha. Eun Bi bermaksud untuk menyembunyikan mesin printer dan melewati kelas yang menyala lampunya. Eun Bi melihat dari kaca Ba Wool dan Chi Soo berkelahi. Chi Soo bergerak dengan slowmotion bertentangan dengan Ba Wool yang niat banget berkelahinya.




Ba Wool kesal karena Chi Soo terus menhindar. Apa ini caramu menyambut teman yang sudah 2 tahun tidak bertemu kata Chi Soo. Ba Wool kesal, teman? Teman apanya?. Ba Wool menyuruh Chi Soo melepaskan jaketnya, Ba Wool akan membuat Chi Soo kusut dan menjadi debu hari ini.


“Berapa lama kau akan membiarkan sikap kampunganmu ini akan mengontrol dirimu? Aku akan mengambil alih geng spirit. Aku akan membebaskannmu dari kelas malam dan akan menambahkan makanan gratis juga. Jadi datanglah kesekolah! Setidaknya kau harus lulus tahun ini untuk mendapatkan pekerjaan tahun depan”
“Persetan dengan omonganmu. Aku bilang jangan menggganggu Yoon So Yi”
Ba Wool sudah bersiap tapi Chi Soo langsung menjepinya dengan meja.
“Jadi dulu kau yang berkencan dengan So Yi”
“Bukan ‘dulu’ berkencan dengannya, tapi masih berkencan dengannya. Yoon So Yi milikku”



Eun Bi masih melihat lewat kaca. Yoon So Yi. Eun Bi ingat percakapan sebelumnya dengan Ba Wool mengenai angsa putih.


“Jika kau ingin melakukan penilain terhadapku, lakukan ini dalam 3 tahun. Karena sekarang aku tidak bisa dibandingkan dengan orang kaya yang bdodoh sepertimu! Nilaiku dalam 3tahun akan memiliki arti sesuatu!” kata Ba Wool
“3 tahun. Apakah sesuatu berubah dalam 3 tahun? Jika kau sedikit saja memiliki sesuatu dalam 3 tahun, aku bahkan tidak akan punya waktu untuk berurusan dengan apapun. Jadi apa yang aku maksud adalah.. kau bisa berlari sekuat yang kau bisa tapi aku sudah terbang, bahkan jika kau lulus dan bekerja , kau masih akan mejadi yang tak lebih dari seorang Kepala Bagian, Bahkan jika kau menabung seumur hidupmu, kau masih tak akan sanggup membeli rumah. Jika kau menjadi Kepala Bagian, maka aku akan jadi President. Dan ketika kau menyewa rumah, aku akan membeli rumah mewah. Jika aku harus mengatakan secara ‘jelas’, aku tidak ingin melakukan ini” kata Chi Soo



Chi Soo mengambil kapur warna dan ingin menulis kata miskin dalam hanguel, tapi dia bahkan tidak bisa menulisnya. Eun Bi menunduk meremehkan.


“Miskin akan menjadi miskin. Singkatnya, orang kaya akan semakin kaya, orang miskin akan semakin miskin” kata Chi Soo santai.

Di luar ruangan Eun Bi memaki Chi Soo bajingan brengsek. Respon Ba Wool juga tak beda dengan Eun Bi. Tiba-tiba terdengar suara sirine mobil polisi.

Direktur Go lapor kalau dia sudah mengatasainya dengan cepat dan Chi Soo aman. President Cha yang sedang berendam memuji kerja Direktur Go. Ada 2 hal yang ingin di laporkan Direktur Go lagi, yaitu kedai makanan di depan SMA Cha Sung tidak mau mengalah dan Chi Soo membawa mobil ke sekolah yang menyebabkan masalah di sekolah. “Kedai makanan akan segara mengalah dan biarkan mobil Chi Soo” kata President Cha. Direktur Go tidak setuju karena banyak karyawan sekolah yang tinggal deket sekolah dan juga jika masalah ini (kantor polisi) menyebar akan merusak citra perusahaan, jadi mereka harus mengambil mobil Chi Soo. “Kita tidak bisa melakukan itu. Chi Soo mencintai mobil itu lebih dari apapun. Jika aku mengambilnya, bocah tengik itu akan membenciku. Aku tidak suka ketika bocah tengik itu membenciku. Aku takut” kata President Cha.


Ba Wool dan Eun Bi sudah di depan kantor polisi dengan lesu. Chi Soo keluar. Chi Soo memandang Ba Wool yang menghela nafas setelah itu melihat Eun Bi (munkin dia bingung hubungan antara Ba Wool dan Eun Bi). So Yi tiba di depan kantor polisi dan langsung tanya keadaan Chi Soo. Chi Soo bilang dia tidak apa, Chi Soo tanya kenapa So Yi tidak menanyakan keadaan Kim Ba Wool, bukannya kalian berkencan?. Eun Bi shock mendengar perkataan Chi Soo. So Yi langsung tanya keadaan Ba Wool.




Chi Soo mengajak So Yi pergi. Ba Wool menahan tangan So Yi. “Kau tidak bisa pergi” kata Ba Wool. Chi Soo berbalik dan melihat tangan So Yi yang ditahan Ba Wool. Chi Soo mendengus. “Aku masih capek. Entah kau mau menyelesaikannya dulu dan ikut aku atau abaikan saja dia dan ikut aku. Dia kotoranmu, kau sendiri yang selesaikan” kata Chi Soo. Eun Bi sangat kesal mendengar perkataan Chi Soo. So Yi melepaskan tangan Ba Wool. “Ba Wool.. Berhenti membuatku menjadi seperti orang jahat.. Aku mau pergi” kata So Yi. Mata Ba Wool sudah berkaca-kaca. “Wanita itukah yang kau bilang sebagai angsa putihmu?” tanya Eun Bi. “Yaaa. Angsa putihku” kata Ba Wool.




Chi Soo tidak menanyakan apapun pada So Yi. “Aku berkencan dengan Ba Wool ketika kau di Amerika” kata So Yi. “Itu sudah berlalu. Jadi apa? Kenapa? Tak mau meninggalkan Kim Ba Wool?” tanya Chi Soo enteng. So Yi diam saja. “Tetaplah berkencan dengannya. Jangan  mengkhawatirkanku. Rambutmu hari ini cantik” kata Chi Soo. So Yi terkejut.


Eun Bi dan Ba Wool makan di Pojangmaja (kedai makanan di pinggir jalan). Eun Bi lemapiaskan kekesalannya pada daging. Dia memarahi daging itu seperti sedang memarahi Chi Soo.
“Apa noona tau bagaimana aku memulai berkencan dengan Yoon So Yi?! Selama 2 tahun berturut, tanpa seharipun terlewat, aku memegangi tasnya selama dia berjalan ke sekolah setiap hari. Orang-orang mungkin pikir ini bukan apa-apa. Tapi ini benar-benar sulit!! Tidak melewatkannya dan menunggu di tempat yang sama setiap hari!” kata Ba Wool.
“Aku tau betapa sulitnya itu. Untuk menunggu telepon setiap hari selama 2 tahun menandai tanggal dan menunggu!! Noona ini tau betapa sulitnya” curcol Eun Bi.
Ba Wool heran mendengar ocehan Eun Bi. Eun Bi sadar sudah keceplosan. “Aku pikir.. Aku tau bagaimana perasaaanmu” dalih Eun Bi.

“Tapi bajingan itu bisa menyingkirkan waktu 2 tahun itu dalam 1 hari. Dia sudah seperti itu sejak SMP” keluh Ba Wool. Eun Bi tanya apa yang mereka tau tentang pacaran, kalian hanya anak SMA saja.
“Aku ini siswa SMA. Tapi si bodoh itu, dia bukan seorang anak SMA. Dia seperti pangeran. Orang sepertiku, tidak akan bisa menyentuh dia” kata Ba Wool sedih.
“Pangeran Hwan Oong akhirnya menikahi beruang” kata Eun Bi memberi semangat. Ba Wool ketawa dan langsung minum. Eun Bi langsung memukul kepala Ba Wool. Kasian Ba Wool, dia mengaduh kesakitan. Eun Bi minta maaf.


Pagi-pagi di parkiran.
“President Cha!!!!!!!!!!!!” Chi Soo histeris saat melihat kondisi mobil kesayangannya. Ke empat ban mobil tidak ada.
“President Cha!! Apa ini?! Dimana semua ban mobilku?!” tanya Chi Soo histeris.



“Aku mengambil ke empat ban mobilmu dan menyimpannya. Jadi jangan khawatir. Seperti yang kukatakan. Jangann khawatir. Jangan khawatir bocah tengik” kata President Cha di mobil, Direkttur Go tersenyum tipis.
“Tidak bisa. Lalu bagaimana aku akan ke sekolah?!” tanya Chi Soo histeris (lagi, buakakakak)
“Naik bis.. atau kau bisa naik taksi. Jika kau membawa mobil itu, orang-orang akan membicarakanmu” kata President Cha santai.


Chi Soo tertawa tapi tetep histeris tak percaya, “Kenap tiba-tiba melakukan ini?! Kapan kau menjadi begitu khawatir. Biarkan mereka mengutukku sesuka mereka, dan aku akan hidup seperti itu untuk waktu yang lama!! Jadi cepat kembalikan rodaku!!!!!!” teriak Chi Soo. Chi Soo merengek seperti anak kecil, sangking shocknya dia sakit perut.


Tak beda jauh dnegan pagi ChI Soo. Eun Bi mencari taksi dengan keadaan rambut berantakan. Eun Bi kesiangan dan Dong Jo tidak membangunkannya. Tidak ada yang mau berhenti. Eun Bi memberanikan diri menghadang taksi. Perlahan Eun Bi membuka mata dan memohon, etelah dilihat lebih teliti ke kursi penumpang, ada Chi Soo dengan tampang super betenya. Eun Bi mimbang tapi akhirnya dia tersenyum. Chi Soo hanya melihatnya dengan bete.


Di dalam taksi, Eun Bi melirik kea rah Chi Soo terus, Eun Bi ingat kata Ba Wool yang bilang kalau Chi Soo bukan anak SMA tapi seorang pangeran. Eun Bi mulai emosi lagi, tapi dia berusaha menahan diri, “Itu bukan urusanmu Yang Eun Bi. Tahan emosimu. Kau harus tenang dan bicara professional padanya” kata Eun Bi dalam hati.

Eun Bi memulai dengan menanyakan mobil Chi Soo yag hari ini tidak dibawa Chi Soo. Chi Soo jawab asal, begitulah yang terjadi. Eun Bi berceloteh memuji pemikiran Chi Soo. “Sekarang sedang diperbaiki. Mulai besok aku akan membawanya lagi” selak Chi Soo. Eun Bi terdiam dan hanya mengiyakan saja.


“Tapi Chi Soo kenapa kau tidak membawa tas?” tanya Eun Bi
“Bajuku akan kusut” kata Chi Soo
“Ohh yaaa.. Aku mengerti hahaha”
“Tapi kenapa ka uterus melakukannya?”
“Hah? Apa?”
“Sejak kau masuk ke dalam taksi, yang kau lakukan hanyalah melihatku. Ini menggangguku”



Eun Bi terhenyak. “Itu.. tentang yang kemarin.. Dari apa yang aku mengerti, nona yang pergi dengan Chi So semalam adalah angsa putih Ba Wool” Kata Eun Bi
Akhirnya Chi Soo menoleh ke Eun Bi juga, “Nona angsa putih?” kata Chi Soo bingung
“Ya. Jadi dia adalah pacar Ba Wool” kata Eun Bi
Dengan santai Chi Soo membetulkan jas nya dan bertanya jadi kenpa?
“’jadi’ itu bukan jawaban yang tepat” kata Eun Bi tak percaya. “Tidak seharusnya kau membawa pacar temanmu seperti itu” lanjut Eun Bi.
“Kenapa tidak” tanya Chi Soo polos
“Dan lagi-lagi ‘kenapa tidak’ itu bukan jawaban yang tepat” Eun Bi tak percaya dengan reaksi Chi Soo.
“Jadi apa yang aku katakana adalah Ba Wool dan angsa putih butuh waktu” Eun Bi mau menjelaskan lagi, tapi Chi Soo langsung menyelak.

“Aku mengatakan padanya untuk berkencan dengan Ba Wool dan berkencan denganku juga. Baguskan?” kata Chi So enteng. Eun Bi tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Chi Soo. Chi Soo menyuruh supir taksi untuk berhenti. Chi Soo memberikan uangnya. Eun Bi masih bingung.


Eun Bi mengejar Chi Soo, setelah melihat jam nya dia memutuskan untuk bicara sebentar dengan Chi Soo.

Mereka bicara di lapangan indoor. Chi Soo tanya apa yang mau dibicarakan Eun Bi. Eum Bi memberikan koin kembalian taksi tadi. Chi Soo menolaknya, koin-koin itu hanya akan membuat kantorngnya terlihat melar, Eun Bi pun mengambilnya.



Chi Soo tanya to the point ada apa. Eun Bi menanyakan apa maksud perkataan Chi Soo mengani So Yi yang berkencan denganya dan Ba Wool. Eun Bi mengatakan gadis giliran. Chi Soo tak percaya. Eun Bi langsung meralat perkataannya, “Jadi kau mengijinkan nona angsa putih untuk selingku?”.  Menurut Chi Soo istilah selingkuh sangat kampungan.


“Sebuah hungan terang-terangan” kata Chi Soo
“Sebuah hungan terang-terangan?! Apa yang kau tau tentang cinta?!” bentak Eun Bi.
“Jadi apa yang guru katakana adalah Chi Soo masih muda sehingga tidak tau apa arti cinta. Tetapi hati seseorang tidak semudah itu. Hati bukanlah pintu berputar yang mana sekelompok orang bisa masuk dan keluar. Benar. Chi Soo masih muda jadi tidak dapat memahami….” Eun Bi menceramahi Chi Soo.
Chi Soo menahan nafas dan menatap Eun Bi tajam.


Chi Soo mendorong tubuh Eun Bi ke tembok, membuat koin-koin itu berjatuhan.

Eun Bi grogi dan panik.


“Kenapa kau melakukan ini Chi Soo?” tanya Eun Bi masih menutup mata
“Kau memintaku untuk berkencan denganmu sebeluumnya. Apa maksud di balik itu semua?” tanya Chi Soo
“Itu adalah sebuah kecelakaan” dalih Eun Bi
“Itu bukan sebuah kecelakaan bagiku” kata Chi Soo


Eun Bi mendongak, menatap wajah Chi Soo. Chi Soo membelai Eun Bi.  Eun Bi seperti tidak bisa bernafas.

“Tahi lalat ini.. Apa kau tau betapa cantiknya itu?” rayu Chi Soo


Chi Soo mendekatkan wajahnya ke wajah Eun Bi. Ragu-ragu Eun Bi menutup wajahnya.


Lagi-lagi lonceng berbunyi. Bibir mereka sudah sangaaaaaat dekat, tapi ternyata Chi Soo langsung mencium kening Eun Bi, padahal bibir Eun Bi sudah siap (buakakakak). Eun Bi tertegun melihat Chi Soo.




“Apa kau merasakan hati kita?” tanya Chi Soo.
“Yaaa..” jawab Eun Bi sambil mengangguk
“Ini mudah dan sederhana” kata Chi Soo
“Yaaa..” jawab Eun Bi terhipnotis, tapi dia tersadar “Hah?”


“Guru.. Kejadian ini bahkan belum 2 hari sejak kau di tolak oleh laki-laki balon air.. Tetapi kau sudah seperti ini denganku”
“Apa?” kata Eun Bi
“Hati adalah seseuatu yang paling mudah  (berubah) di dunia ini” kata Chi Soo tajam
Chi Soo mendekat, Eun Bi shock di permainkan
“Dia terbuka ketika kau menutup matamu. Dan bukan pintu berputar tapi seperti komedi putar, ini sesuatu yang dapat dinikmati oleh banyak orang” kata Chi Soo


Eun Bi sudah sadar dan menjauhkan tubuh Chi Soo. Tapi Chi Soo langsung membuat Eun Bi berdebar sekaligus tidak bisa bergerak.


“Jadi,  jika sekali lagi kau mencari masalah denganku.. Maka aku akan benar-benar…..!” bentak Chi Soo


“Berkencan denganmu” seringai Chi Soo.



0 comments:

Post a Comment