Dae Sung berjalan ke kamar Eun Jo dengan sedih. Di depan pintu Dae Sung mendengar Eun Jo meminta Kang Hook mengatakan bahwa Kang Hook menikah dengan Dae Sung karna mencintai Dae Sung, bukan hanya karna hartanya, maka deengan begitu Eun Jo akan memaafkan semua perbuatan Kang Hook. Dae Sung terdiam. Kang Hook menjawab kalau dia menikah dengan Dae Sung karna hartanya. Eun Jo menangis histeris. Dae Sung membuka sedikit pintu dan melihat Eun Jo menangis. Eun Jo melihat sedikit pintu yang tertutup. Dae Sung pergi dengan perasaan kacau balau, terpukul. Eun Jo keluar kamar dan melihat Dae Sung yang berjalan dengan bertopang pada tembok.
Eun Jo melihat Dae Sung sampai ke luar rumah sakit. Eun Jo mengikuti Dae Sung berjalan dibelakangnya. Eun Jo memanggil Dae Sung. Dae Sung menoleh dan hanya melambaikan tangannya. Eun Jo tetap mengikuti Dae Sung. Dae Sung berbalik. Dae Sung berkata dengan lemah agar Eun Jo jangan memberitaukan Kang Hook kalau ternyata Dae Sung mendengar apa yang dikatakan Kang Hook, Dae Sung merasa Kang Hook pasti kerja keras untuk menutupi kebohongannya. Dae Sung memegang bahu Eun Jo, menenangkan Eun Jo (klo Dae Sung gpp, baik banget nih stepfather kaya gini). Dae Sung menyuruh Eun Jo dan Kang Hook pulang naik taxi, Dae Sung akan ke pabrik. Eun Jo menangis ikut sedih. Dae Sung berjalan lagi dengan lemah hingga hampir terjatuh lalu berpegangan pada batang pohon. Eun Jo khawatir melihatnya.
Di mobil Hyo Sun berkata pertama kali Eun Jo datang kerumahnya, dia menyukai Eun Jo meskipun sikap Eun Jo selalu kasar, "Tapi bagaimana bisa dia melakukan ini padaku, oppa?" kata Hyo Sun mulai menangis. Hyo Sun tidak terima Eun Jo dengan mudah mengambil perhatian yang seharusnya milik dia. Ki Hoon, "Jangan menangis!!". Tapi Hyo Sun makin nangis. "Hentikan itu!!" bentak Ki Hoon. Ki Hoon keluar mobil. Hyo Sun kaget melihat reaksi Ki Hoon.
"Siapa yang mengambil itu darimu? Jika kau tidak ingin diambil, maka fokus dan jagalah milikmu" kata Ki Hoon tegas. Hyo Sun bertanya mengapa Ki Hoon marah padanya. Ki Hoon, "Kenapa? Apa aku tidak bisa marah? Jadi orang tidak bisa marah padamu? Apa semua yang kau lakukan berhasil dengan baik dan patut mendapat pujian?" kata Ki Hoon sinis.
"oppa" bujuk Hyo Sun. "Apa semua orang harus menerimamu, tersenyum padamu, dan memberiakn applause untukmu? Kenapa kau begitu kekanak-kanakan?" teriak Ki Hoon. Hyo Sun sudah tidak tahan menahan tangisnya.
"Apa yg telah kau capai dengan tangan mu sendiri? Eun Jo mengambilnya darimu? Kau tdk punya apapun, apa yang diambil Eun Jo darimu?" tanya Ki Hoon. Hyo Sun melihat Ki Hoon dengan sinis. "Kenapa kau melihatku seperti itu? Kau merasa tidak adil? Apa kau marah karna aku tidak memihak padamu? Aku bukan milikmu" Teriak Ki Hoon. Hyo Sun makin nangis,Ki Hoon mengancam Hyo Sun jika ia masih menangis maka Ki Hoon tidak akan ada lagi di sisi HyoSun. Hyo Sun kaget dan langsung meluk Ki Hoon. "Oppa, jangan begini. aku takut." kata Hyo Sun manja.
Ki Hoon melepas pelukan Hyo Sun dengan kasar dan berkata "Aku katakan hentikan tangismu". Hyo Sun ingin memeluk Ki Hoon lagi, dengan kasar (lagi) Ki Hoon mendorongnya. Ki Hoon mengatakan Eun Jo bukanlah musuhnya, Ki Hoon minta Hyo Sun membuat miliknya sendiri, menjaga apa yang Hyo Sun punya dengan tangannya sendiri, bagaimana bisa orang lain mengambil apa yg Hyo Sun punya sedangkan tidak ada yg Hyo Sun punya. Ki Hoon juga mengamcam jika Hyo Sun tidak berusaha maka Ki Hoon tidak akan mau membantunya sambil mengguncang tubuh Hyo Sun.
"Cepatlah tumbuh.. Segeralah!!" kata Ki Hoon dengan geram. Hyo Sun masih terisak. Ki Hoon menyuruh Hyo Sun masuk ke mobil. Tapi Hyo Sun masih terdiam. Akhirnya Ki Hoon meninggalkannya. Setelah mobil Ki Hoon jalan, Hyo Sun jatuh terduduk.
Jung Woo memasakkan bubur untuk Eun Jo. Ajuma disana mengatakan kerja Jung Woo sangat bagus. Salah satu ajuma ingin Jung Woo masak untuk di pabrik, dengan bercanda Jung Woo menjawab mereka harus membayarnya double. (para ajuma ini seneng banget,, hahhaha)
Hyo Sun ke kantor dengan sedih, tapi dikantor tidak ada orang. Hyo Sun duduk dan merenungi perkataan Ki Hoon, sampai terdengar suara dering telv. Terdengar suara pria yang marah-marah dan langsung menutup telv. Hyo Sun bingung dengan apa yang bicarakan pria itu yang langsung marah-marah padanya.
Jung Woo heran karna Kang Hook hanya pulang sendirian. Jung Woo melihat sup nya dengan kecewa.
Eun Jo masih mengikuti Dae Sung hingga pabrik. Dae Sung menyuruhnya pulang dan istirahat. Tapi Eun Jo bersikeras tetap mengikuti Dae Sung ke ruangannya. Eun Jo bertanya mengapa Dae Sung masih seperti tidak terjadii apapun.
Dae Sung bertanya apa maksud Eun Jo mengenai Kang Hook yang hanya mau hartanya. Eun Jo membenarkan. Dae Sung menjawab karna dia merasa kasihan terhadap Kang Hook dan Eun Jo. Dae Sung ingat pertama kali Eun Jo datang ke rumahnya dan bicara dengan tidak sopan, Dae Sung menganggap Eun Jo belajar dari Kang Hook. Dae Sung berharap bisa ke masa Eun Jo masih kecil untuk bisa mengajari dan merawatnya, ini akan jadi hal yg aneh dan akan ditertawakan.
Dae Sung juga mengatakan kasihan terhadap Eun Jo. "Ini tidak apa, karna aku menyukai ibumu. Walaupun dia hanya ingin memanfaatkan ku, tapi itu lebih baik dibanding hidup tanpamu dan ibumu disini" kata Dae Sung tulus. Eun Jo menangis mendengarnya, terharu. Dae Sung menyuruhnya beristirahat atau ikut piknik bersama karyawan mereka. Dae Sung juga bertanya haruskah dia mengajak Ki Hoon juga. Eun Jo, "Apa yang harus saya lakukan?". "Jangan tinggalkan saya. Saya berterima kasih karna kau melakukannya untuk ku." jawab Dae Sung.
Eun Jo melihat permainan mereka, tersenyum tipis. Jung Woo yang baru datang langsung bergabung dengan tim Dae Sung dan Ki Hoon. Saat bola menggelinding ke arah Eun Jo, Jung Woo dan Ki Hoon datang menghampiri. Eun Jo bingung harus memberikan bola pada siapa, Ki Hoon atau Jung Woo. Akhirnya Eun Jo melemparkan bola ke arah Dae Sung. (wuiiihh,, lebih milih ayahnya,, udah mulai sayang nih).
HP Eun Jo berdering, ternyata Hyo Sun yang menanyakan keberadaan Eun Jo. "Aku sudah berusaha untuk menangani ini sendiri, tapi aku tidak tau harus berbuat apa" kata Hyo Sun gugup.
Ada 4 orang pria yang datang ke pabrik. Mereka memarahi Hyo Sun, memakinya, karna minuman yg baru mereka beli seperti sudah basi. Mereka ingin bertemu dengan President Daesung Takju. Hyo Sun mengatakan kalau botol nya adalah produk Daesung Takju tapi isinya bukan milik Daesung Takju. 4 pria itu tidak percaya. Dengan ceria dan yakin Hyo Sun mengatakan isi wine dalam botol itu bukan milik Daesung Takju, rasa dalam botol itu seperti cuka, perusahaan tidak akan menjual minuman seperti itu, mereka akan menggunkan cuka itu sendiri.
Hyo Sun mengajak taruhan ke 4 pria tersebut. Dengan berani Hyo Sun menanyakan apa yang akan dia dapat jika dia benar. Sementara itu, semua staf karyawan langsung bergegas kembali ke pabrik. Di mobil Dae Sung terlihat seperti sakit. Eun Jo meminta Ki Hoon untuk lebih cepat karna Hyo Sun sendirian.
Dae Sung, Eun Jo, Ki Hoon, Jung Woo, Paman dan semua karyawan sudah sampai di pabrik. Hyo Sun menemani ke 4 pria itu. Begitu melihat, Hyo Sun langsung memberikan minuman expired itu. Dae Sung mencicipi, lalu memberikan wine itu pada Eun Jo. Dae Sung mendatangi ke 4 pria itu. Eun Jo langsung mencicipi sendiri, "Ini benar-benar buruk" kata Eun Jo. Hyo Sun kesal mendengarnya, seakan-akan Eun Jo tidak percaya padanya. Tapi Eun Jo tidak menggubrisnya dan langsung bertanya darimana ke 4 pria itu membeli wine yg basi. Hyo Sun menjawab dari Kwang Bo dengan menatap sinis ke Eun Jo dan Ki Hoon.
Paman mengajak Jung Woo keluar. "Jika ada yang bertanya padamu, katakan saja kau tidak tau. Berapa uang kau terima dariku? Kau pun sudah terlibat, jadi tutup saja mulutmu" kata paman. Jung Woo, "Apa kau tidak tau aku beasal dari mana?". Paman kesal langsung aja meninju perut Jung Woo.
Berita sudah tersebar, "Daesung Takju sudah menjual minuman expired (basi)". Dae Sung dan Eun Jo berada dikantor polisi untuk melapor. Dae Sung dengan tenang menjelaskan perusahaan mereka tidak sama dengan perusahaan yang lain, perusahaan Dae Sung tidak menggunakan bahan pengawet atau bahan kimia lainnya. Eun Jo bicara dengan emosi dan berteriak, ada yang menjebak perusahaan mereka, tetap membela perusahaan mereka. Dae Sung memegang tangan Eun Jo dengan lembut. Eun Jo melihat ke arah Dae Sung.
Dae Sung meyakinkan penyidik, perusahaan mereka selalu tepat waktu untuk menarik kembali arak yang sudah memasuki tanggal kadarluarsa. Dae Sung juga mengatakan mereka akan bekerja sama untuk mengungkap ini. Tapi Eun Jo masih emosi, "Bukankah ini pekerjaan mu? Apakah kau bisa menemukan pelakunya dengan cepat? Kau hanya membuat kami mengulangi cerita apa yang terjadi beberapa hari yang lalu. Keluhan tidak hanya datang dari daerah ini saja, tapi dari banyak daerah, kami melakukan yang terbaik. Dan kami kehilangan semua pesanan" jelas Eun Jo berteriak. Dae Sung memegang tangan Eun Jo lebih erat lagi. Eun Jo pun berhenti dan menahan emosi nya.Dae Sung melihat Eun Jo dengan kasih sayang, Eun Jo hanya bisa menunduk lemah. Dae Sung memukul-mukul pelan pundak Eun Jo, memenangkannya, mengatakn ini akan baik-baik saja.
Hyo Sun dan Ki Hoon berdiri menatap pabrik yang kosong. "Apa yang harus aku lakukan sekarang? Ahh, kau mengatakan agar jangan bergantung pada orang lain. Apakah tidak ada yang bisa aku lakukan sekarang? Apakah saya tidak boleh bertanya? Apakah bertanya juga berarti bergantung pada orang?" tanya Hyo Sun. Ki Hoon hanya diam saja. Hyo Sun menghela nafas, "Aku mengerti, aku tidak akan bertanya" kata Hyo Sun ingin pergi.
Ki Hoon menenangkan Hyo Sun, mengatakan kalau ini tidak perlu di khawatirkan, masalah ini akan selesai. Hyo Sun senang mendengarnya. Hyo Sun minta Ki Hoon mengulangnya, "Ini seperti kau sedang mengatakan kalau bulan kotak bukan?. Jika kau mengatakn ini akan selesai dan tidak perlu ada yang di khawatirkan, maka aku merasa ini akan selesai dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan".
Ki Hoon mendatangi ayahnya. Ki Hoon sudah emosi, "Kau pikir dengan melakukan ini kau bisa memiliki Daesung Takju?" tanya Ki Hoon. Presdir Hong mengatakan ini bukan perbuatannya. Ki Hoon tidak percaya. "Apa kau pikir saya adalah orang yang akan melakukan perbuatan kotor semacam itu?" tanya presdir Hong. Ki Hoon bertanya apa ini buatan Ki Jung. "Kau tidak mengenal saya dengan baik, Kau pun tidak mengenal Ki Jung dengan baik. Bukan saya atau Ki Jung yang melakukan pekerjaan rendah seperti itu" kata Presdir Hong tenang. Presdir Hong tidak tau siapa yang melakukannya, tapi dia berterima kasih pada pelakunya karna ini menguntungkan mereka.
Ki Hoon mengamcam presdir Hong agar tidak memanfaatkan situasi untuk keuntungan mereka. Ki Hoon mengatakan dia akan mengambil alih Daesung Takju karan Daesung Takju yang di inginkan oleh Ki Jung. Ki Hoon juga mengatakn, dia tidak mau mengambil alih Daesung Takju dengan image yang jelek. Orang suruhan (kaya sekretaris gtu kali yaa?) Ki Jung melapor bahwa Ki Hoon bekerja di Daesung Takju dan bertemu dengan presdir Hong. Ki Jung mengambil kesimpulan Ki Hoon bekerja di Daesung Takju atas perintah presdir Hong.
Malam hari Kang Hook menyelinap ke kamar Eun Jo. Kang Hook bertanya tentang perusahaan dan apa rumah mereka akan disita. Eun Jo melihat Kang Hook tidak percaya sekaligus sedih. Kang Hook menyuruh Eun Jo mengambil semua apa yang masih bisa mereka ambil. Eun Jo meminta Kang Hook berhenti. Kang Hook malah memukul Eun Jo. "Kita tidak akan hancur ibu. Dan bahkan jika kita hancur, maka ada banyak hal untuk mu, sangat banyak. Jika kau mati, kau akan mati karna berlebihan (kaya), bukan karna kelaparan" kata Eun Jo. Setelah mendengar itu Kang Hook tenang.
Eun Jo jalan-jalan ke luar kamar. Kakinya berhenti tepat di depan paviliun dimana dia mendengar lagu spanyol Ki Hoon. Di dalam kamar Jung Woo tidak bisa tidur memikirkan kata-kata paman. Jung Woo melihat Eun Jo dari jendela, mau nyamperin tapi pas diliat lagi ternyata dia cuma pake daleman aja (kitang+celana pendek). Dengan terburu-buru Jung Woo mengambil pakaiannya. Eun Jo mendengar lagu spanyol itu dalam ingatannya, teringat saat pertama kali ngobrol dengan Ki Hoon. Tepat saat Jung Woo keluar kamar, Eun Jo sudah pergi.
Eun Jo terus berjalan, dia mendengar lagu itu. Tapi tidak ingin memikirkannya. Ki Hoon berjalan menuduk sambil bernyanyi. Eun Jo dan Ki Hoon sama-sama terdiam. Eun Jo menatap Ki Hoon seakan sudah mengatakan apa yang ingin dia katakan lalu memilih berjalan kembali. Ki Hoon pun begitu. Jung Woo ingin bertanya sesuatu pada Ki Hoon tapi membatalkan niatnya.
Akhirnya Eun Jo ke ruang penyimpanan wine (tempat favorit nya nih). Eun Jo masuk, menyalakan lampu dan duduk bersandar pada salah satu kendi besar. "Matikan lampunya" kata Hyo Sun yang sudah duduk lemah dan bersandar pada salah satu kendi besar juga. "Ayo kita lakukan' kata Hyo Sun. Eun Jo bingung. "Aku tidak akan membiarkan kau memiliki semuanya. Pernah, sekali aku ingin menjadi kau, belajar dengan baik, pintar dan dihargai. Dan sikap seperti 'tidak membutuhkan siapapun', sikap 'tidak peduli apa ada yang melihat', saat anda tampak dingin. Tapi kau mengambil kebanggaan dan merendam dalam air dingin. Ayo kita lakukan. Aku tidak tau bagaimana keluar tapi mari kita coba lakukan." kata Hyo Sun yakin. (udah nantangin eun jo nih)
Jung Woo berjalan ke tempat dimana paman biasa menurunkan dan meyuruhnya berjaga. Jung Woo masuk ke hutan dan melihat sebuah gudang. Jung Woo kembali bersama Ki Hoon dan Dae Sung. Ki Hoon dan Jung Woo mencoba membuka pintu gudang yang di gembok. Begitu masuk mereka melihat banyak drum dan peralatan untuk membuat arak beras. Ki Hoon menunjuk salah satu label (kemasan) Daesung Takju. Jung Woo minta maaf pada Dae Sung, Jung Woo tidak tau akan jadi seperti ini. Dae Sung melihat label kemasan, menghela nafas. Sementara itu paman bersenang-senang di bar dengan wanita penghibur, dia menghamburkan uang ke para wanita penghibur, berhasil mendapatkan keuntungan sendiri.
Dae Sung mengumpulkan Ki Hoon, Eun Jo dan Hyo Sun. Eun Jo ingin melaporkan masalah ini pada polisi. Tapi Hyo Sun tidak mau melaporkan pamannya, "Dia adalah adik dari ibuku. Kita tidak bisa melaporkannya pada polisi, ayah" kata Hyo Sun. Eun Jo, "Pabrik sekarang tutup untuk beberapa hari, jika kita ingin kembali dan menutup....". "Dia pamanku. Paman tidak ada tempat untuk pergi." kata Hyo Sun.
Eun Jo minta Dae Sung dengan cepat mengambil keputusan yang bijak. Dae Sung memutuskan akan memikirkan ini lebih lanjut lagi tanpa mengorbankan paman Hyo Sun. Eun Jo masih mau debat lagi, Eun Jo mengatakan mereka tidak bisa mengulur waktu tapi dengan cepat Dae Sung minta Eun Jo berhenti. Eun Jo terpaksa berhenti dan menerima keputusan Dae Sung. Dae Sung keluar dengan lemah.
Ki Hoon mengajak Eun Jo untuk membuat permohonan maaf di koran. Eun Jo menatapnya marah, "Apa kau sudah gila? Mengapa kita harus meminta maaf yang bukan kesalahan kita?" kata Eun Jo. Eun Jo tidak percaya paman hanya bekerja sendirian, pasti ada orang lain di balik ini, Eun Jo akan tetap melaporkan masalah ini. Ki Hoon menarik tangannya, minta Eun Jo mengerti perasaan Dae Sung.
Ki Hoon meyakinkan Eun Jo bahwa ini tidak akan terlalu berdampak pada Daesung Takju, Ki Hoon yakin mereka akan tetap dapat telv pesanan. Eun Jo, "Apa kau bicara tentang salah satu penelv minggu lalu? tanya Eun Jo. Eun Jo mengatakan ada yang menginginkan Daesung Takju jatuh dan mengambil alih.Eun Jo, "Mengeluarkan uang yang banyak untuk iklan, sebelum kejadian ini, kontak yang dibatalkan, ini membuat saya gil, Kau mengerti?" kata Eun Jo emosi.
Ki Hoon mengejar Eun Jo, menarik tangannya. Eun Jo menyuruhnya minggir. Tapi Ki Hoon tetap memegang tangannya. Jung Woo melepaskan tangan Ki Hoon. Ki Hoon tetap mengejar Eun Jo. "Kau tidak perlu khawatir, kami tidak akan menjualnya" kta Eun Jo. Jung Woo menghalangi jalan Ki Hoon, Ki Hoon menghempaskan tangan Jung Woo.
Di kantor, Dae Sung menerima telv yang menawar untuk membeli Daesung Takju. Dae Sung terlihat lelah. Dae Sung menolak penawaran dan menutup telv dengan kesal. Hyo Sun terkejut. Dae Sung menghela nafas.
Hyo Sun duduk di meja Dae Sung, "Ayah apa kau tidak merapikan kumis mu" kata Hyo Sun sambil memegang kumis halus Dae Sung. "Aku ingin menjadi kekuatanmu dan ingin menjadi orang yang bisa membantumu. Walaupun sekarang aku tidak dapat melakukan apapun untukmu, tapi aku akan menjadi kekuatanmu" kata Hyo Sun menghibur. Dae Sung tersenyum, "Apa benar?". Hyo Sun mengiyakan dengan cepat.Hyo Sun mengatakan wajah Dae Sung terlihat sudah tua. Kemudian Hyo Sun menjilat jarinya lalu menempelkannya pada wajah Dae Sung.
Dae Sung risih, menyingkirkan jari Hyo Sun. Hyo Sun malah menggunakan kedua tangannya. Dae Sung tertawa, Hyo Sun memeluk Dae Sung. Eun Jo membuka pintu dan melihat mereka tertawa canda, Ki Hoon pun melihatnya. Eun Jo ingin pergi tapi Ki Hoon mengajaknya masuk bersama, Ki Hoon tau perasaan Eun Jo.
Ki Hoon mengajukan pengembangan perusahaan mereka dengan melakukan expansi ke jepang. Dae Sung meminta pendapat Eun Jo, Eun Jo setuju tapi siapa yang akan ke jepang. Ki Hoon mengajukan dirinya... dan Hyo Sun. Ki Hoon mengatakan akan pergi bersama Hyo Sun karna ini akan baik untuk Hyo Sun. Dae Sung setuju.
Ki Hoon dan Hyo Sun minum bersama didepan paviliun Ki Hoon. Hyo Sun bertanya bukankah Ki Hoon mengatakan agar Hyo Sun jangan hanya bergantung pada orang, lalu mengapa Ki Hoon mengajak nya pergi ke Jepang. Ki Hoon menjelaskan dia tidak menyuruh Hyo Sun untuk bergantung padanya, tapi hanya memberitaukan apa yang harus Hyo Sun lakukan jika tidak ingin miliknya diambil. Hyo Sun, "Kau bilang Eun Jo tidak mengambil milikku". "Jika bukan Eun Jo, maka ada orang lain yang ingin mereka ambil darimu, kau harus mempertahankan" kata Ki Hoon.
Ki Hoon melihat Eun Jo berjalan kearah mereka, Eun Jo menatap Ki Hoon dengan kesal. Eun Jo melemparkan dokumen yang berisi tiket dan reservasi hotel ke lantai, juga daftar orang yang harus mereka temui beserta nomernya, Eun Jo juga menyuruh mereka untuk tidur lebih awal karna mereka akan pergi pagi-pagi sekali. Hyo Sun terkejut dengan sikap Eun Jo yang kasar. Ki Hoon juga hanya diam.
Setelah itu Eun Jo memanggil Jung Wo keluar. Jung Woo keluar dengan membawa tas ranselnya. Eun Jo heran melihat Jung Woo keluar dengan tas ranselnya. Jung Woo mengira Dae Sung akan mengusir Jung Woo. Eun Jo hanya mengatakan dia sudah menemukan tempat paman, dan mengajak Jung Woo untuk pergi dengannya ke tempat itu besok pagi. "Bersama?" tanya Jung Woo kegirangan. Hyo Sun dengar tentang pamannya, konta langsung bertanya. Tapi Eun Jo hanya melengos pergi.
Pagi harinya, Jung Woo terus saja melihat Eun Jo dari kaca spion depan. Eun Jo melihatnya dengan dingin dan bertanya ada apa. Jung Woo yang udah ketawa senang langsung lihat ke depan dengan gugup. Eun Jo menyuruhnya untuk fokus melihat ke jalan. Mereka mampir dulu ke restaurant. Eun Jo mau ambil kimchi nya tapi Jung Woo mengambilnya terlebih dahulu dengan tangannya. Eun Jo menatapnya tak senang. Jung Woo bercerita dulu ada seseorang yang akan memukul tangannya jika mengambil kimchi dengan tangan. Eun Jo udah ga selera makan langsung mau pergi.
"Kau dan aku tidak pernah menyisakan banyak makanan, ingat? Duduk dan makanlah, Nuna (eps sebelumnya aku kira nona, ternyata ini panggilan dr ade co ke kk ce)" kata Jung Woo tersenyum. Eun Jo masih berfikir. Jung Woo, "Aku sudah mengatakannya bukan? Dimana pun kau tinggal, tidak peduli bagaimana pun aku akan datang dan tinggal denganmu". Eun Jo masih tidak percaya dan bertanya apa benar dia Han Jung Woo yang dulu. Jung Woo berdiri terharu akhirnya Eun Jo mengenalinya, "Kau butuh waktu sangat lama untuk mengenaliku, Nuna". Eun Jo tersenyum senang dan tidak percaya.
Mereka akan lanjut jalan, didepan mobil Eun Jo bertanya mengapa Jung Woo tidak mengataka dari awal. Jung Woo menjawab, dari pertemuan pertama mereka Eun Jo tidak mengenalinya sama sekali, jadi Jung Woo memutuskan waktu yang tepat untuk bicara. Eun Jo yang tadinya duduk di bangku belakang sekarang pindah di depan. "Jika aku tidak mengatakan apapun, kau tidak akan mengenaliku kan" kata Jung Woo. "Bagaimana bisa aku mengenali kau adal Jung Wo" kata Eun yang menatap dan melihat badan Jung Woo. Dengan pede nya Jung Woo memuji dirinya sendiri yang tampak keren dan dapat membuat hati Eun Jo ga karuan. Eun Jo, "Kau akan mendapat pukulan jika berkata seperti itu lagi". Jung Woo sedikit bercanda dia akan membiarkan Eun Jo memukulnya dengan tangan Eun Jo hingga tak sadarkan diri. Eun Jo menoleh, Jung Woo langsung menyalakan mesin mobil.
Eun Jo dan Jung Woo sampai di salah satu hotel. Eun Jo yakin seseorang yg nelv itu mengatakan kalau paman menginap di hotel itu. Tapi pemiliknya mengatakan tidak ada. Pemiliknya juga mengatakan paman menginap disana, lalu kabur tanpa membayar. Jung Woo bertanya apa paman mengatakan kemana dia akan pergi, dengan kesal pemiliknya bertanya "Hey, apa pernah seseorang yang akan kabur mengatakan kemana dia akan pergi?". Pemiliknya juga meminta bayaran.
Eun Jo menelv Dae Sung untuk memebriataukan bahwa paman sudah kabur. Dae Sung mengatakan mungkin paman kabar karna merasa malu. Dae Sung menyuruh mereka untuk tidak pergi terlalu jauh. Dae Sung memukul pelan dada nya terasa sakit. Kang Hook masuk, dia dan Jun Su sudah siap untuk pergi. Melihat wajah Dae Sung yang pucat, Kang Hook ingin membatalkan jalan-jalan mereka. Kang Hook ingin Dae Sung istirahat, tapi Dae Sung menolak dan berkata pergi dengan anaknya adalah istirahat. Jun Su langsung masuk dan memeluk Dae Sung. Dae Sung terlihat lelah, sekali lagi dia menahan sakitnya.
Di Jepang, Ki Hoon dan Hyo Sun sudah menunggu tamu. Hyo Sun bertanya apa Ki Hoon bisa bahasa Jepang. Ki Hoon mengatakan, ini tidak aka sulit, karna mereka pun menyukai drama Korea, jadi mereka belajar bahasa Korea juga. Ki Hoon menuangkan arak pada tamu. Para tamu langsung menyukai wine Daesung Takju.
Salah satu tamu bertanya siapa Hyo Sun, mereka memuji kecantikan Hyo Sun. Hyo Sun hanya bisa tersenyum. Salah satu Ajuma menyukai Hyo Sun, Ajuma itu mengundang Hyo Sun untuk datang kerumahnya, karna anak Ajuma itu suka pada Hyo Sun saat melihat iklannya. Hyo Sun tersenyum dan melihat Ki Hoon dengan menggertakkan giginya. Ki Hoon mengucapkan terima kasih untuk undangannya. Hyo Sun tersenyum senang.
Di pinggir danau Jung Woo memberikan buku tabungan nya untuk Eun Jo. Eun Jo bertanya mengapa Jung Woo memberikan buku tabungannya pada Eun Jo. "Karena aku menyimpan ini untuk ku berikan pada mu, Nuna" kawab Jung Woo. Eun Jo masih bertanya mengapa Jung Woo menyimpan gajinya untuk Eun Jo. Jung Woo berkeluh mengapa Eun Jo banyak bertanya.
"Apa kau bertanya karna tidak tau? Jika aku memberikan gaji pertamaku, Kau pikir pada siapa aku memberiakannya?". Eun Jo bertanya apa yang dilakukan Jang Ahjussi, tapi Eun Jo menjawab sendiri tidak usah dijawab karna dia tidak tertarik.
"Aku juga tidak tau, aku hidup sendiri sejak berumur 16. Sebenarnya, aku tidak sendiri. karna aku hidup denganmu" kata Jung Woo.
"Bagaimana dngn beseball? apa kau berhenti?" tanya Eun Jo.
"Aku hidup denganmu, Nuna" kata Jung Woo.
Eun Jo dan Jung Woo saling memandang.
"Jangan bercanda lagi" kata Eun Jo
"Yaa" jawab Jung Woo
Eun Jo menerima buku tabungannya. Jung Woo senang mendengarnya. Eun Jo menambahkan, dia akan menyimpannya dan akan memberikannya saat Jung Woo nikah nanti. Mendengarnya Jung Woo hanya bisa menghela nafas pelan. (ga tau apa ini ya eun jo kalo jung woo itu suka ama dia,, hihihi). Eun Jo menerima telv langsung berubah wajahnya.
Hyo Sun mengetuk kamar Ki Hoon, "Oppa.. oppa.. ". Ki Hoon membuka pintu, bertanya ada apa. Hyo Sun, "Oppa.. oppa.. Ayah..".
Ki Hoon tanya ada apa dengan Dae Sung.
"Ayah.. pingsan.. Ayah pingsan saat bermain dengan Jun Su.." kata Hyo Sun menangis.